Halo semuanya, kali ini saya akan membahas mengenai teknologi version control system berbasis open source yaitu GIT.
Oke langsung simak saja penjelasan berikut ini!

Apa si itu version control system?
Version control adalah sebuah sistem yang mencatat semua perubahan yang terjadi pada file atau sekumpulan file seiring dengan waktu, jadi dengan demikian kamu dapat memanggil versi spesifiknya dilain waktu. Sebagai contoh, file yang akan kamu kontrol adalah kode-kode program, meskipun pada umumnya kamu dapat mengontrol jenis file apapun yang ada di komputer mu.
Jika kamu seorang desainer grafis, desainer web atau bahkan seorang mahasiswa yang sedang menggarap skripsi dan ingin menyimpan versi dari gambar-gambar, dokumen, atau layout (yang tentunya paling sering kamu perlukan), maka sebuah Version Control System (VCS) adalah suatu hal yang sangat bijak untuk digunakan. Ia akan memungkinkan mu untuk mengembalikan file ke kondisi sebelumnya, membandingkan perubahan yang terjadi seiring waktu, melihat siapa-siapa saja yang terakhir melakukan perubahan yang mungkin menyebabkan terjadinya masalah, siapa yang membuka isu dan kapan isu tersebut dibuka, dan banyak lagi hal lainnya. Menggunakan sebuah VCS juga secara umum berarti bahwa jika kamu merusak sesuatu atau kehilangan file-file, kamu dapat dengan mudah menanggulanginya. Sebagai tambahan, sekarang kamu juga bisa mendapatkan semua kemudahan ini hanya dengan sedikit usaha. Telah tersedia secara gratis VCS yang memiliki set komplit, salah satunya adalah Git & GitLab.
Sejarah Singkat dari Git
Sama halnya dengan berbagai hal-hal besar yang terjadi dalam hidup, Git dimulai dengan sedikit permasalahan dan kontroversi yang menghadang dalam pengembangan suatu proyek perangkat lunak.
Linux kernel adalah sebuah proyek perangkat lunak open source yang sangat besar dan luas. Sepanjang masa hidup dari pemeliharaan Linux kernel yang terjadi pada rentang tahun 1991-2002, segala perubahan yang ditujukan padanya dikirimkan dalam bentuk patch dan file arsip. Namun, pada tahun 2002, proyek Linux kernel mulai menggunakan Distributed VCS (DVCS) berbayar yang bernama BitKeeper.
Kemudian pada tahun 2005, hubungan antara komunitas yang mengembangkan Linux kernel dan perusahaan komersil yang mengembangkan BitKeeper putus, dan tools free-of-charge nya ditarik. Hal ini mengharuskan komunitas pengembang (dan khususnya Linus Trovalds, sang pembuat Linux) untuk membuat sendiri tools mereka berdasarkan dari beberapa pelajaran dan pengalaman yang mereka dapatkan selama menggunakan BitKeeper.
Semenjak kelahirannya pada tahun 2005, Git telah terlibat dan makin matang untuk digunakan dan hingga kini tetap mempertahankan kualitas awalnya. Ia luar biasa cepat, ia sangat efisien untuk proyek berskala besar, dan ia memiliki sistem percabangan / branching system yang luar biasa untuk pengembangan yang non-linear.
Jadi apa si Git itu?
Secara singkat, Git adalah tools atau control system yang gratis dan dapat digunakan oleh programmer dan developer untuk menjalankan sebuah proyek kecil maupun besar.
Untuk benar-benar mengerti apa itu Git, kamu perlu mengetahui tentang control system, version control system, dan distribution version control system terlebih dahulu.
Lebih lengkapnya bisa disimak pada link berikut ini : https://git-scm.com/