Halo semuanya, kali ini saya akan membahas Sejarah Singkat Masuknya Sistem Operasi Open Source di Indonesia. Dimana ini perlu kita ketahui untuk menambah wawasan kita sebagai manusia. 😀

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Open Source Software | Program Studi  Teknologi Informasi

Open Source Software merupakan kunci utama keberhasilan implementasi Internet di Indonesia.

Lahirnya Open Source Ke Dunia
Semuanya bermula dari sistem operasi UNIX. dan Richard Stallman. Richard Stallman dan beberapa peretas di AI Lab ingin mengakses ke kode sumber perangkat lunak yang baru dipasang ke printer laser, Xerox 9700, tapi akses mereka ditolak. Stallman sebelumnya sudah memodifikasi software dari printer laser sebelumnya untuk memberi pesan kepada pengguna ketika hasil print mereka sudah selesai, dan memberi pesan pada semua user yang login untuk menunggu jika ada macet. Karena pengalamannya ini, membuat om Richard Stallman yakin bahwa orang-orang ingin sistem operasi yang bisa dengan bebas dimodifikasi sesuai keinginan mereka. Stallman berpendapat bahwa pengguna perangkat lunak harus memiliki kebebasan untuk berbagi dengan tetangga mereka dan dapat mempelajari dan melakukan perubahan terhadap perangkat lunak yang mereka gunakan.  Dia berpendapat bahwa upaya oleh vendor perangkat lunak berpemilik untuk melarang tindakan ini bersifat antisosial dan tidak etis. Ungkapan “perangkat lunak ingin bebas” seringkali salah kaitan dengan dirinya, dan 
Stallman berpendapat bahwa ini adalah kesalahpahaman filosofinya.  Eric S. Raymond, salah satu pencipta gerakan open source, berpendapat bahwa argumen moral, daripada kata-kata pragmatis, mengasingkan sekutu potensial dan menyakiti tujuan akhir untuk menghapus kerahasiaan kode.Pada bulan Februari 1984, Stallman berhenti dari pekerjaannya di MIT untuk bekerja penuh waktu di proyek GNU, yang telah diumumkannya pada bulan September 1983. Sejak saat itu, dia tetap berafiliasi dengan MIT sebagai ilmuwan tamu yang tidak dibayar di Ilmu Komputer dan Laboratorium Kecerdasan Buatan. Sampai “sekitar tahun 1998,” dia mengelola sebuah kantor di Institut yang berlipat ganda sebagai tempat tinggal resminya.

Masuknya Open Source ke Indonesia
Tulisan ini berasal dari Koran Tempo 12 Desember 2003, berikut kutipannya 

Era 1990an
Belum jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia. Namun, yang pertama kali mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro) ialah Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, USA, yang secara akrab dipanggil Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke Indonesia membawa distro SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel Linux pada distro tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan kemampuan dukungan jaringan yang sangat terbatas. Pada awal tahun 1990-an, kisaran harga sebuah ethernet board ialah USD 500; padahal dengan kinerja yang jauh dibawah board yang sekarang biasa berharga USD 5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi, jika masih jarang ada pengembang LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan driver ethernet. Perioda 1992-1994 merupakan masa yang vakum. Secara sporadis, terdengar ada yang mendiskusikan “Linux”, namun terbatas pada uji coba. Kernel Linux 1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang masuk ke Indonesia pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.8). Distro tersebut cukup lengkap dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/ Linux di lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan prosesor 386 dan 486, dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 – 100 Mbyte. Biasanya hardisk tersebut dibuat “dual boot”, yaitu dapat dalam mode DOS atau pun Linux.

Slackware menjadi populer dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang ada :-). Banyak hal-hal baru yang “dioprek”/ “setup”. Umpama: yang pertama kali men-setup X11R4 Linux di UI ialah Ivan S. Chandra (1994). Tahun 1994 merupakan tahun penuh berkah. Tiga penyelenggara Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet, INDOnet, dan RADnet. Pada tahun berikutnya (1995), telah tercatat beberapa institusi/ organisasi mulai mengoperasikan GNU/Linux sebagai “production system”, seperti BPPT (mimo.bppt.go.id), IndoInternet (kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development Network (www.sdn.or.id dan sangam.sdn.or.id), dan Universitas Indonesia (haur.cs.ui.ac.id). Umpamanya, Sustainable Development Network Indonesia (sekarang diubah menjadi Sustainable Debian Network) menggunakan distribusi Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte disk. Namun sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet. ehadiran internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah industri baru, yang dimotori oleh para enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux merupakan salah satu pendukung dari Industri baru tersebut, tidak dapat disangkal bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan perkembangan GNU/Linux di Indonesia. elama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara perlahan mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak dapat menghentikan penyebaran ini.

Kesimpulan
Dapat diketahui Open Source berarti sistem operasi yang bisa dilihat dan dimodifikasi serta disebar kode sumbernya. Freeware itu adalah sistem operasi yang tak punya batas waktu dan pengguna. Sejarah lahirnya gerakan open source adalah karena ditolaknya akses Richard Stallmanke kode sumber printer Xerox 9700. Sedangkan, masuknya Open Source ke Indonesia dari Bapak Paulus Suryono Adisoemarta yang membawa distro Softlanding System. Sekian dulu informasi yang dapat saya sampaikan. Kiranya bisa menambah wawasan sobat soal sejarah lahirnya open source dan masuknya open source ke Indonesia.

Referensi :
[KMP000418A] Kompas Online. 2000. Semakin Seru Pertarungan di Ajang Sistem Operasi. Jakarta, April 18.
[WAS: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0004/18/IPTEK/sema07.htm%5D.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *